Waspada DBD: Kenali Gejala, Fase, dan Cara Mencegahnya di Semua Musim!

Waspada DBD: Kenali Gejala, Fase, dan Cara Mencegahnya di Semua Musim!
(Gambar: Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD))


PENA EDUKASI - Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) masih sering ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DBD dapat menyerang semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 52.000 kasus DBD telah tercatat di Indonesia sejak awal tahun 2022.

Penyakit ini dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk darah, organ kardiovaskular, hingga otak. Banyak orang beranggapan bahwa DBD hanya muncul saat musim hujan, tetapi sebenarnya, penyakit ini bisa terjadi sepanjang tahun.

Gejala DBD pada Anak

Dalam wawancara dengan dr. Mira Dewita, Sp.A, seorang dokter spesialis anak, ia menjelaskan beberapa gejala DBD yang sering muncul pada anak. Beberapa gejala tersebut antara lain:

  • Demam tinggi yang mendadak selama 2 hingga 7 hari dengan suhu antara 39 hingga 40 derajat Celsius
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Nyeri perut yang dapat disertai diare
  • Dehidrasi akibat muntah dan diare yang berkepanjangan
  • Batuk
  • Nyeri sendi
  • Rasa tidak nyaman di tubuh
  • Pusing

Dr. Mira juga menambahkan bahwa anak yang terinfeksi DBD biasanya menunjukkan bintik-bintik merah pada kulit yang dikenal sebagai petekie. Bintik-bintik ini dapat muncul di kaki, tangan, dan wajah.

"Ketika anak terkena DBD, akan terlihat bintik-bintik merah. Dalam istilah medis, ini disebut petekie. Bintik ini tidak akan hilang saat kulit diregangkan," ungkapnya. Namun, ia juga menekankan bahwa tidak semua kasus DBD menunjukkan petekie, karena kadang bintik ini juga bisa muncul akibat penyakit lain.

Tiga Fase DBD

DBD memiliki tiga fase yang penting untuk diwaspadai, menurut dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A:

  1. Fase Demam Tinggi (Febrile Phase)
    Pada fase ini, anak akan mengalami demam tinggi. Selain demam, gejala lain seperti sakit kepala, mual, dan muntah juga bisa muncul. Umumnya, fase ini berlangsung selama 2 hingga 7 hari.
  2. Fase Kritis (Critical Phase)
    Setelah fase demam, anak akan memasuki fase kritis, di mana jumlah trombosit dalam darah mulai menurun dan risiko pendarahan meningkat. Fase ini dimulai ketika suhu tubuh turun dan berlangsung sekitar 24 hingga 48 jam.
  3. Fase Pemulihan (Recovery Phase)
    Jika anak berhasil melewati fase kritis, mereka akan memasuki fase pemulihan. Pada fase ini, kondisi kesehatan anak mulai membaik seiring meningkatnya jumlah sel darah putih dan trombosit.

Penyebab DBD

Dr. Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K), dalam bukunya "Mengatasi Gawat Darurat pada Anak", menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui nyamuk, dan penyebaran ini bisa terjadi dua hari sebelum gejala muncul hingga lima hingga tujuh hari setelah demam mulai.

Pertolongan Pertama untuk Anak yang Terkena DBD

Beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah:

  1. Memberikan Banyak Air
    Pastikan anak tetap terhidrasi dengan memberikan air putih yang cukup, terutama jika mengalami mual dan muntah.
  2. Jambu Biji
    Jambu biji dikenal mampu membantu meningkatkan kadar trombosit dalam tubuh.
  3. Obat Pereda Nyeri
    Asetaminofen bisa digunakan untuk meredakan nyeri, tetapi hindari obat yang mengandung aspirin.
  4. Istirahat yang Cukup
    Anak perlu banyak beristirahat. Jika demam semakin parah, segera bawa ke rumah sakit.
  5. Cairan Infus
    Jika dirawat di rumah sakit, anak mungkin akan mendapatkan cairan infus yang biasanya diberikan selama 48 jam.

Cara Mencegah DBD pada Anak

Dr. Mira memberikan beberapa tips untuk mencegah DBD:

  • Menjaga kebersihan rumah
  • Menghindari genangan air
  • Menggunakan kasa nyamuk
  • Memakaikan anak baju panjang
  • Menggunakan obat pengusir nyamuk jika diperlukan
  • Menguras bak mandi secara berkala

Semoga informasi ini bermanfaat untuk mengatasi dan mencegah DBD pada anak-anak.