Kabar Gembira; Kemenag upayakan Insentif untuk Operator EMIS

Kementerian Agama Rencanakan Insentif untuk Operator EMIS
(Gambar: Kementerian Agama Upayakan Insentif untuk Operator EMIS)


Jakarta (Kemenag) - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan rencana pemberian insentif bagi para operator Education Management Information System (EMIS). Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, dalam acara Penganugerahan Penghargaan User Champion EMIS 4.0 Teladan Nasional 2024 di Jakarta, pada Kamis (17/10/2024).

Abu Rokhmad menekankan pentingnya insentif ini, “Kami ingin memastikan bahwa tahun depan tidak hanya ada penghargaan, tetapi juga insentif bulanan bagi semua operator EMIS,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa peran User Champion sangat krusial dalam pengelolaan data pendidikan Islam, yang merupakan bagian dari manajemen big data. Data yang akurat dan berbasis bukti akan membantu para pembuat kebijakan dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan.

“Peningkatan kemampuan User Champion juga menjadi fokus kami. Dengan demikian, sistem EMIS 4.0 dapat menghasilkan data pendidikan Islam yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan, mencakup informasi tentang madrasah, perguruan tinggi, pondok pesantren, serta data siswa dan guru,” tambahnya.

Abu Rokhmad menegaskan bahwa EMIS 4.0 akan menjadi referensi utama dalam manajemen data pendidikan Islam, serta dalam penyediaan layanan seperti beasiswa dan pelatihan. “Mari kita berkomitmen bersama untuk mendukung reformasi ini demi kemajuan Pendidikan Islam dan pengelolaan pemerintahan yang lebih baik,” ajaknya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Abdul Rouf, melaporkan bahwa kegiatan penghargaan ini telah dimulai sejak tahun lalu dan diikuti oleh madrasah dan pesantren di tahun 2024. “Ini adalah salah satu cara untuk menghargai para pengelola data yang memiliki peran vital meski dengan sumber daya yang terbatas,” jelasnya. Penilaian terhadap 80 finalis dilakukan berdasarkan kriteria seperti loyalitas, dedikasi, dan kecepatan dalam pengelolaan data.

Rouf menyampaikan bahwa seleksi yang berlangsung dari 4 Agustus hingga 20 September 2024 berhasil menjaring lebih dari 500 User Champion dari seluruh Indonesia. Dari 80 finalis, terdiri dari perwakilan madrasah dan pondok pesantren tingkat provinsi serta kabupaten/kota.

Ia berharap para finalis ini dapat melanjutkan upaya membangun jejaring User Champion yang telah dirintis sebelumnya. “Mari kita bekerja sama untuk mempertahankan kinerja yang baik, karena kontribusi kita sangat penting untuk masa depan Pendidikan Islam di Indonesia,” serunya.

Rouf juga mengapresiasi upaya semua pengelola data yang telah mencapai akurasi di atas 80%, meskipun perlu adanya peningkatan dalam konsistensi dan ketepatan pengelolaan data.